Minggu, 19 Mei 2013

Keperawatan Maternitas


  Keperawatan Maternitas

A. Pengertian

Keperawatan Maternitas merupakan persiapan persalinan serta kwalitas pelayanan kesehatan yang dilakukan dan difokuskan kepada kebutuhan bio-fisik dan psikososial dari klien, keluarga , dan bayi baru lahir (May & Mahlmeister, 1990).
Keperawatan Maternitas merupakan sub system dari pelayanan kesehatan dimana perawat berkolaborasi dengan keluarga dan lainnya untuk membantu beradaptasi pada masa prenatal, intranatal, postnatal, dan masa interpartal (Auvenshine & Enriquez, 1990).
Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan yang sangat luas, dimulai dari konsepsi sampai dengan enam minggu setelah melahirkan (Shane,et.al.,1990).
Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan professional berkwalitas yang difokuskan pada kebutuhan adaptasi fisik dan psikososial ibu selama proses konsepsi / kehamilan, melahirkan, nifas, keluarga, dan bayi baru lahir dengan menekankan pada pendekatan keluarga sebagai sentra pelayanan (Reede, 1997).
Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada wanita usia subur (WUS) yang berkaitan dengan masa diluar kehamilan, masa kehamilan, masa melahirkan, masa nifas sampai enam minggu, dan bayi yang dilahirkan sampai berusia 40 hari beserta keluarganya. Pelayanan berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan adaptasi fisik dan psikososial dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan (CHS/KIKI, 1993).

B. Peran dan fungsi Perawat
Peran perawat dalam keperawatan maternitas menurut Reeder (1997):
1. Pelaksana
2. Pendidik
3. Konselor
4. Role model bagi para ibu
5. Role model bagi teman sejawat
6. Perumus masalah
7. Ahli keperawatan
Peran perawat dalam keperawatan maternitas menurut Old(1988), Bobak & Jensen (1993):
1. Member pelayanan
2. Advocate
3. Pendidik
4. Change Agent
5. Political Activist
6. Peneliti

C. Pendekatan Pelayanan Keperawatan
Pendekatan pelayanan dalam keperawatan maternitas yaitu:
1. Holistik
2. Penghargaan terhadap pasien
3. Peningkatan kemampuan pasien Kemandirian
4. Pemanfaatan & peningkatan sumber daya yang diperlukan
5. Proses keperawatan
6. Berpusat pada keluarga= FCMC (Family Centered Maternity Care)
7. Caring: Siap dengan klien; Menghargai system nilai; Memenuhi kebutuhan dasar klien; Penyuluhan/konseling kesehatan.

D. Model Konsep
*FCMC (Family Centered Maternity Care):
1. Melaksanakan kelas untuk pendidikan prenatal orang tua.
2. Mengikut serta keluarga dalam perawatan kehamilan, persalinan, dan nifas.
3. Mengikut sertakan keluarga dalam operasi.
4. Mengatur kamar bersalin sepeti suasana rumah.
5. Menetapkan peraturan yang flexibel.
6. Menjalankan system kunjungan tidak ketat.
7. Mengadakan kontrak dini bayi dan orang tua.
8. Menjalankan rooming-in (Ruang rawat gabung untuk ibu hamil).
9. Mengikut sertakan anak-anak dalam proses perawatan.
10.Melibatkan keluarga dalam perawatan NICU.
11. Pemulangan secepat mungkin dengan diikuti Follow-up.

*Tradisional Care:
1. Memisahkan ibu dari keluarga selama proses persalinan.
2. Memindahkan klien: dari ruang penerimaan ke ruang persalinan.
3. Melarang ibu beraktifitas selama proses persalinan.
4. Melakukan tindakan rutin: episitomi, obat-obatan.
5. Tidak ada keluarga ikut dalam proses persalinan & operasi.
6. Kontak orang tua & anak kurang.
7. Pemberian susu bayi dibatasi.
8. Waktu berkunjung dibatasi.
9. Rooming-in dibatasi.
10. Tidak ada Follow-up ke rumah.
11. Kontrol postpartum rutin pada hari minggu ke enam.

*Model Konsep “Self Care Orem” :
• Penekanan pada aktifitas mandiri kemudian mencapai kesejahteraan ibu & bayi.
• Pada Maternal: mampu mandiri dalam perawatan diri.
• Melihat dari kemampuan.
• Berdasarkan kondisi.

*Model Konsep “Adaptasi” :
• Mempunyai kemampuan adaptasi dalam rangka mencapai kebutuhan.
• Manusia selalu konstan berinteraksi dengan lingkungan (selalu berubah).
• Maternal sepanjang proses konsepsi sampai postpartum terjadi perubahan fisik, psikologis, dan social.
*Model Konsep “I King” :
• Personal.
• Interpersonal.
• Social (Dinamik, interaksi mudah diberikan informasi & memberikan informasi).

E. Tatanan Pelayanan
Tatanan pelayanan keperawatan maternitas yaitu:
1. Rumah Sakit
2. Puskesmas
3. Rumah bersalin
4. Komunitas
5. Polindes


F. Standar Praktek
Menurut OGNN :
• Area Klinik =
1. Keperawatan Antepartum
2. Keperawatan Intrapartum
3. Keperawatan Postpartum

• Praktek Keperawatan =
1. Perawatan Obstetrik
2. Perawatan Ginekology
3. Perawatan Neonatal
Praktek keperawatan yang komprehensif disediakan untuk individu, keluarga, & masyarakat dengan kerangka proses keperawatan.

• Pendidikan Kesehatan =
Penkes untuk individu, keluarga, & masyarakat merupakan bagian integral dari praktek keperawatan OGN.

Menurut ANA, 1987:
1. Perawta membantu anak & orang tuanya untuk meningkatkan & mempertahankan kesehatan yang optimal.
2. Perawat membantu keluarga untuk mencapai & mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan personal dari anggota keluarga & fungsi keluarga yang optimal.
3. Perawat memberikan pelayanan kepada klien yang membutuhkan, dan keluarga yang mempunyai resiko untuk mencegah masalah aktual & potensial dalam kesehatan.
4. Perawat meningkatkan lingkungan yang tidak membahayakan tumbuh kembang & sistem reproduksi.
5. Perawat mendeteksi perubahan status kesehatan & deviasi dari perkembangan yang optimum.
6. Perawat memberikan intervensi yang tepat & pengobatan untuk meningkatkan kesehatan & memulihkan penyakit.
7. Perawat membantu klien & keluarganya untuk mengerti & memakai koping yang baik dengan trauma/benturan dalam perkembangan selama sakit, masa tumbang, & anak-anak.
8. Perawat mempunyai strategi yang aktif & positif untuk menggunakan sumber-sumber dalam member pelayanan.
9. Perawat meningkatkan praktek keperawatan ibu & anak melalui penilaian praktek, pendidikan, & penelitian.

Cara-cara kerja keperawatan maternitas :
1.      Pelatihan dan peningkatan pengetahuan petugas
2.      Pelatihan KB dan-KIA
3.      Pelatihankader
4.      Pembinaan dukun
5.      Deteksi dini ibu hamil resiko tinggi
6.      Peningkatan pelayanan pertolongan persalinan
7.      Peningkatan pelayanan ibu hamil dan-anak min.4


8.      Peningkatan pengetahuan dan keterampilan kehamilan + persalinan untuk masyarakat dan kader

9.      Pertemuan antara kepala puskesmas dan ahli kebidanan anak untuk peningkatkan pengetahuan
10.  Adanya standarisasi sarana puskesmas untuk pelayanan rujukan pada kehamilan + persalinan dengan komplikasi
11.  Kerjasama antar lintas sektoral dan lintas program
12.  Ditingkatkan nya supervise kesehatan klien

Tidak ada komentar:

Posting Komentar